Judul : Materi PAI Kelas X "Meniti Hidup Dengan Kemuliaan"
link : Materi PAI Kelas X "Meniti Hidup Dengan Kemuliaan"
Materi PAI Kelas X "Meniti Hidup Dengan Kemuliaan"
“Meniti
hidup dengan kemuliaan”
1. Pengendalian Diri (Mujāhadah an-Nafs)
Pengendalian
diri atau kontrol diri (Mujāhadah an-Nafs) adalah menahan diri dari segala
perilaku yang dapat merugikan diri sendiri dan juga orang lain, seperti
sifat serakah atau
tamak. Dalam literatur
Islam, pengendalian diri dikenal
dengan istilah aś-śaum, atau
puasa. Puasa adalah salah satu sarana
mengendalikan diri. Hal
tersebut berdasarkan hadis
Rasulullah saw. yang artinya:
“Wahai golongan pemuda! Barangsiapa dari antaramu mampu menikah, hendaklah dia
nikah, kerana yang demikian itu amat menundukkan pemandangan dan amat
memelihara kehormatan, tetapi barangsiapa tidak mampu, maka hendaklah dia
puasa, kerana (puasa) itu menahan nafsu baginya.”(H.R. Bukhari).
2. Prasangka Baik (Husnuzzan)
Prasangka
baik atau Husnuzzan berasal dari kata Arab yaitu Husnu yang artinya baik, dan
zan yang artinya prasangka. Jadi prasangka baik atau positive thinking
dalam terminologi Islam
dikenal dengan istilah
Husnuzzan. Secara istilah Husnuzzan adalah sikap orang yang selalu
berpikir positif terhadap apa yang telah diperbuat oleh orang lain. Lawan dari
sifat ini adalah buruk sangka (su’uzzan), yaitu menyangka orang lain melakukan
hal-hal buruk tanpa adanya bukti yang benar. Dalam ilmu akhlak, Husnuzzan
dikelompokkan ke dalam tiga bagian, yaitu Husnuzzan kepada Allah Swt. Husnuzzan
kepada diri sendiri, dan Husnuzzan kepada orang lain.
3. Persaudaraan (ukhuwwah)
Persaudaraan
(ukhuwwah) dalam Islam dimaksudkan bukan sebatas hubungan kekerabatan karena
faktor keturunan, tetapi yang dimaksud dengan persaudaraan dalam Islam adalah
persaudaraan yang diikat oleh tali aqidah(sesama muslim) dan persaudaraan
karena fungsi kemanusiaan (sesama manusia makhluk Allah Swt.). Kedua
persaudaraan tersebut sangat jelas dicontohkan oleh Rasulullah saw., yaitu
mempersaudarakan antara kaum Muhajirindan kaum An¡ar, serta menjalin hubungan
persaudaraan dengan suku-suku lain yang tidak seiman dan melakukan kerja sama
dengan mereka.
Ayat-Ayat al-Qur’ān tentang Pengendalian
Diri, Prasangka Baik,
dan Persaudaraan
1. Q.S. al-Anfāl/8:72
“Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya
pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan memberi
pertolongan (kepada orang-orang Muhajirin), mereka itu satu sama lain
lindung-melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum
berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikit pun atasmu melindungi mereka,
sebelum mereka berhijrah. (Akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan
kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan
kecuali terhadap kaum yang telah ada
perjanjian antara kamu
dengan mereka. Dan
Allah Maha Melihat
apa yang kamu kerjakan.”
2. Q.S. al-Hujurāt/49:12
“Wahai
orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian
prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencaricari kesalahan
orang lain dan
janganlah ada di
antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah
ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu
kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada
Allah, sesungguhnya Allah
Maha Penerima tobat, Maha
Penyayang.”
3. Q.S. al-Hujurāt/49:10
“Sesungguhnya
orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua
saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat
rahmat.”
Hadis
tentang Pengendalian Diri, Prasangka Baik, dan Persaudaraan
1. Hadis tentang Pengendalian Diri
Diriwayatkan
dari Abi Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda:
“Orang yang
perkasa bukanlah orang
yang menang dalam
perkelahian, tetapi orang yang perkasa adalah orang yang mengendalikan
dirinya ketika marah.”(H.R. Bukhari dan Muslim)
2. Hadis tentang Prasangka Baik
Rasulullah
saw. bersabda:
“Jauhkanlah
dirimu dari prasangka buruk, karena sesungguhnya prasangka itu adalah perkataan
yang paling dusta.” (H.R. Bukhari)
3. Hadis tentang Persaudaraan
Diriwayatkan
dari Nu’man bin Basyir ra. Bahwa Rasulullah saw. Bersabda:
“Perumpamaan orang-orang
mukmin dalam saling
mencintai, saling mengasihi, dan
saling menyayangi, seperti
satu tubuh. Apabila
satu organ tubuh merasa sakit,
akan menjalar kepada semua organ tubuh, yaitu tidak dapat tidur dan merasa
demam.” (H.R. Muslim)
Demikianlah Artikel Materi PAI Kelas X "Meniti Hidup Dengan Kemuliaan"
Sekianlah artikel Materi PAI Kelas X "Meniti Hidup Dengan Kemuliaan" kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang sedang membaca artikel Materi PAI Kelas X "Meniti Hidup Dengan Kemuliaan" dengan alamat link halaman https://tutorwow.blogspot.com/2018/05/materi-pai-kelas-x-meniti-hidup-dengan.html
0 Response to "Materi PAI Kelas X "Meniti Hidup Dengan Kemuliaan""
Post a Comment